Melaku nang endi?

saiki siro tekan blog (www.ukasy45.blogspot.com) Melaku-melaku, melayu-melayu, pegel, katok, turu, bangkrong, mangan, ngombe, ngising, nelek, cawik, cewok dewe, gak usah ngalem, umbelmu bleber, hahahahhaha...guyon tok isine.... www.ngakak.no.comment

Senin, 11 November 2013

Keistimewaan Hari ‘Asyura (10 Muharram)

Hari ‘Asyura berasal dari bahasa arab yang artinya hari ke sepuluh di bulan Muharram. Hari ini memiliki keistimewaan tersendiri di dalam islam. Nabi Muhammad saw. biasa berpuasa pada hari itu dan memerintahkan umatnya untuk melakukan hal serupa.

Keistimewaan Hari ‘Asyura (10 Muharram)

Dalam sebuah hadits kita dapat melihat bahwa ternyata tanggal 10 Muharram merupakan tanggal yang istimewa dalam sejarah kenabian.
“Tatkala Nabi shalallaahu ‘alaihi wassalam datang ke Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi melakukan puasa di hari ‘Asyura. Beliau shalallaahu ‘alaihi wassalam bertanya, “Hari apa ini?”. Orang-orang Yahudi menjawab, “Ini adalah hari baik, pada hari ini Allah selamatkan Bani Israil dari musuhnya, maka Musa alaihis salam berpuasa pada hari ini. Nabi shalallaahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Saya lebih berhak mengikuti Musa dari kalian (kaum Yahudi). Maka beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan ummatnya untuk melakukannya”. (HR. Al Bukhari)
Hari asyura’ merupakan hari bersejarah bagi umat islam, dimana bertepatan pada tanggal 10 Asyura’ ini terjadi beberapa peristiwa penting yang antara lain sebagai berikut :
Nabi Nuh AS. Umatnya yang ingkar, kufur dan syirik dihancurkan serta dibinasakan oleh Allah swt, dengan banjir topan selama enam bulan lamanya. Setelah banjir surut, kemudian Nabi Nuh as dan pengikut-pengikutnya berjumlah kurang lebih 80 orang turun dari kapal dengan aman serta selamat tepat pada tanggal 10 Muharram.
Nabi Ibrahim AS. keluar dengan selamat dari api unggun yang dinyalakan Raja Namrud untuk membakarnya, tepat pada tanggal 10 Muharram. Allah telah memerintahkan api unggun itu untuk menjadi dingin sehingga nabi Ibrahim tidak terluka sedikitpun. Allah berfirman

قُلْنَا يَا نَارُ كُونِى بَردًا وَسَلاَمًا عَلَى إِبْرَاهِيْمَ.

Kami telah berfirman, “Wahai api jadilah dingin dan selamat atas Ibrahim.” (QS: Al Anbiya 69).
Nabi Musa AS dan ummatnya mendapat kemenangan dan keselamatan dari Allah swt. dengan hancurnya Fir’aun beserta bala tentaranya yang ditenggelamkan Allah di lautan tepat pada 10 Muharram. Karena itu setiap 10 Muharram Nabi Musa berpuasa dengan menghaturkan syukur kepada Allah swt.
Nabi Adam AS, diampu serta diterima taubatnya setelah memakan buah khuldi, yang menyebabkan beliau dihukum oleh Allah SAW dan diturunkan ke dunia ini. Dengan kesalahan itu beliau bertaubat selama bertahun - tahun lamanya. 
Nabi Idris AS, diangakat menuju tempat yang tinggi (langit). 
Nabi Yusuf AS, dikeluarkan dari penjara. 
Nabi Ya’kub AS,dikembalikan / disembuhkan penyakit mata beliau. 
Nabi Ayyub AS, dibuka / diselamatkan dari mara bahaya. 
Nabi Yunus AS, dikeluarkan dari dalam perut ikan khut. 
Nabi Daud AS, diampuni segala dosa – dosanya. 
Nabi Sulaiman AS, diberikan kerajaan untuk enyambut kedatangan ratu Bilqis. 
Nabi Muhammad SAW, Di ampuni segala dosa baik yang telah lampau maupun yang belum dikerjakannya. Semua kejadian tersebut di yakini terjadi pada hari Asyura’ ini.

Beberapa Amaliyah Hari Asyura’

Beberapa amaliyah sunah yang penting dan perlu untuk dilakukan bertepatan dengan hari asyura’ ini ada 12 macam diantaranya :

1.      Berpuasa.

Puasa di hari asyura’ merupakan rutinitas para Nabi, dan barang siapa berpuasa di hari Asyura’ ini maka seolah-olah ia telah berpuasa selama satu tahun penuh. Dijelaskan juga bahwa berpuasa pada tanggal sembilan hukumnya juga sunnah. Tidak ada orang yang bisa melakukan puasa selama itu dan memang tidak boleh berpuasa yang bertepatan dengan 2 hari raya yskni idul fitri dan idul adha serta 3 hari tasyriq setelah idul adha.
Kebiasaan berpuasa di hari ‘Asyura ini sepertinya sudah dilakukan Nabi saw. sejak awal kenabian. Hal ini tersirat dari hadits berikut.
Dan dari Aisyah radhiallahu anha, ia mengisahkan,

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِصِيَامِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانَ كَانَ مَنْ شَاءَ صَامَ وَمَنْ شَاءَ أَفْطَرَ

“Dahulu Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wassalam memerintahkan untuk puasa di hari ‘Asyura. Dan ketika puasa Ramadhan diwajibkan, barangsiapa yang ingin (berpuasa di hari ‘Asyura) ia boleh berpuasa dan barangsiapa yang ingin (tidak berpuasa) ia boleh berbuka”. (HR. Al Bukhari No 1897)
Jadi, setelah diwajibkannya puasa Ramadhan, puasa Muharram di hari ‘Asyura menjadi sunnah hukumnya. Sebelumnya Rasulullaah saw. sangat menekankan agar kaum muslimin berpuasa di hari ke sepuluh bulan muharram itu.
Keutamaan puasa ini juga sangat besar sehingga Nabi saw. menekankan dalam haditsnya:
Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah (puasa) di bulan Allah (bulan) Muharram,… [HR Muslim]
Dan tentang puasa ‘Asyura, pahalanya adalah pengampunan atas dosa setahun sebelumnya:
Dari Abu Qatadah radhiallahu anhu,

وَصَوْمُ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ إنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَنَة َالتِيْ قَبْلَهُ

“Dan puasa di hari ‘Asyura, sungguh saya mengharap kepada Allah bisamenggugurkan dosa setahun yang lalu”. [Sunan Abu Dawud]

Waktu Pelaksanaan Puasa ‘Asyura

Puasa Muharram atau ‘Asyura sebagaimana tersirat pada arti kata ‘asyura adalah pada 10 Muharram. Namun ada satu riwayat hadits yang mengindikasikan bahwa Nabi saw. akan melaksanakan puasa ini pada tanggal 9 Muharram sebagai cara untuk tidak menyamai dengan orang-orang Yahudi dan Nashrani yang pada saat itu merayakan hari ‘asyura. Namun hal ini belum sempat dilakukan oleh Nabi saw. karena beliau telah wafat.
“Jikalau masih ada umurku tahun depan, aku akan berpuasa tanggal sembilan (Muharram)” [HR Muslim]
Dan dari Ibnu Abbas juga, Rasulullah SAW bersabda, “Puasalah kalian pada tanggal sembilan dan sepuluh, bedakanlah dari orang-orang Yahudi.”
(HR. Muslim).
Sebagian besar ulama berpendapat bahwa pelaksanaan puasa yang paling selamat adalah tanggal 9 dan 10 Muharram. Tanggal 10 Muharram sebagai kebiasaan Nabi saw sebelumnya dan ditambah dengan puasa tanggal 9 (puasa Tasyu’a) sebagai pembeda dengan kebiasaan orang Yahudi dan Nashrani. Ada pula yang menambahinya pada hari setelah asy-syura’ yakni tanggal 11-nya seperti keterangan dalam kitab i’anah at-thalibiin.

2.   Sholat sunnah.

Sholat ini dilakukan sebanyak 4 roka’at, dengan membaca hamdalah 1 kali dan membaca qul huwalloohu ahad sebanyak 51 kali di setiap roka’atnya. “Barang siapa melakukan sholat seperti ini, maka akan diampuni dosa-dosa yang telah ia perbuat selama 50 tahun”. Belum tentu usia kita kelak mencapai 50 tahun, dan tak ada orang yang usianya melebihi 50 tahun yang tidak pernah melakukan satu dosa pun. Dan menurut kami dosa 50 tahun disini adalah dosa yang berhubungan dengan haq Allah SWT, bukan haq adami. Sebab haq adami akan diampuni setelah dimaafkan oleh orang yang kita dzalimi.

3.      Mempererat tali silaturrahim.

Kita dilarang memutuskan tali sillatur rahim, dan bahkan dalam suatu hadist disebutkan bahwa haram hukumnya mendiamkan sesama muslim melebihi 3 hari. Jika mungkin kita telah melanggar aturan ini, maka inilah saat yang tepat bagi kita untuk bertaubat dan memperbaiki tali sillatur rahim yang kita putuskan.

4.      Mengunjungi orang-orang alim.

Ziarah orang alim akan membuat kita tentram, baik orang alim yang masih hidup dengan sowan pada para kyai atau tokoh alim ulama’ maupun orang alim yang telah wafat dengan melakukan ziarah qubur.

5.      Menjenguk orang sakit.

“Barang siapa menjenguk orang sakit di hari asyura’ ini, maka ia telah menjenguk setiap orang sakit di dunia ini.” Sungguh sangat besar pahala orang yang mau menjenguk saudaranya yang sedang sakit. >>>>>kalo mau lebih banyak orang sakit, njenguknya ya di rumah sakit. Hahaha…..(just kidd)<<<<<

6.      Memakai celak

Celak adalah Alat yang bisa digunakan untuk membuat alis mata lebih hitam. Namun memakai celak seperti ini dihukumi haram oleh sebagian ulama’ hanafy, dan oleh pengarang kitab Jam’ut ta’aaliq dihukumi makruh sebab pada hari as-syura’ ini bertepatan dengan peristiwa Sahara Nainawa dimana Sayyidina husein beserta ahlu bait Rasulullah dibantai dan darah sayyidina husein digunakan sebagai “Celak” oleh Yazid dan puteranya. EYD-nya celak apa-an ya???? lupa saya…. @_@

7.    Mengusap dan berbuat kebaikan terhadap anak-anak yatim.

“Barang siapa melakukannya, maka seolah ia telah merawat setiap anak yatim di dunia ini.” Kebanyak santunan yatim piatu diselenggarakan di bulan muharram karena mengikuti hadist ini. “Kalo mengusap yach paling tidak memberi saku pada mereka buk…..” ^_^

8.      Memperbanyak sedekah.

“Barang siapa bersedekan dengan seteguk air kepada orang lain di hari asyura’ maka ia akan merasakan tegukan air di hari yang sangat menghauskan kelak (ketika hari qiyamat) dan ia tidak akan pernah merasakan haus selamanya setelah minum air tersebut kelak dan seolah – olah ia tidak pernah berbuat durhaka kepada Allah sekejap mata pun. Dan barang siapa bersedekah dengan sekali sedekahan, maka ia seolah selalu bersedekah kepada setiap pengemis yang meminta-minta padanya”. Sedang kita meyakini bahwa sedekah yang kita lakukan dapat menghindarkan kita dari berbagai macam bala’ (kesengsaraan).

9.      Mandi sunnah.

Sebagaimana mandi wajib yang dilakukan setelah seseorang junub (hadas besar). “Barang siapa mandi dan membersihkan diri di hari asyura’, maka ia tidak akan terkena penyakit apapun di tahun itu, kecuali sakitnya mati.” Sehat itu mahal.

10.  Memperluas rizqi kepada keluarga.

“Barang siapa memperluas rizqi dengan harta sendiri (kalau orang desa sering di ibaratkan dengan membuat menu makanan yang berbeda atau lebih baik dari hari-hari biasanya), maka akan diperluas rizqi orang tersebut selama 1 tahun yang akan dihadapinya”.

11.  Mengguntingi kuku.

12.  Menghidupkan malam hari asyura’ dengan memperbanyak dzikir dan membaca Q.S Al-Ikhlas sebanyak 1000 kali.

“Barang siapa menghidupkan malam asyura’ dengan beribadah kepada Allah SWT, maka seolah-olah ia telah beribadah seperti ibadahnya para malaikat di langit”.
Imam al-ajhury mengatakan bahwa barang siapa mengucapkan doa : Hasbunalloh wa ni’mal wakiil, ni’mal maula wa ni’man nashir (Cukup bagi kita Allah dzat pemberi nikmat, kemulyaan  dan pertolongan) sebanyak 70 kali di malam hari as-syura’ maka ia akan dihindarkan dari berbagai macam keburukan di tahun yang akan dihadapinya.
Dalam kitab fath al-barri disebutkan bahwa : ada beberapa kalimat do’a yang barang siapa mengucapkannya di hari asyura’ maka ia akan diselamatkan dari matinya hati. (mati hati lebih berbahaya di banding matinya jasad ini).
Do’a tersebut adalah :

سُبْحَانَ اللهِ مِلْءَ الْمِيْزَانَ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَزِنَةَ الْعَرْشِ وَالْحَمْدُ لِلهِ مِلْءَ الْمِيْزَانَ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَزِنَةَ الْعَرْشِ وَاللهُ أَكْبَرْ مِلْءَ الْمِيْزَانَ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَزِنَةَ الْعَرْشِ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَى مِنَ اللهِ إِلَّا إِلَيْهِ سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وِالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ كُلِّهَا وَالْحَمْدُ لِلهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ كُلِّهَا وَاللهُ أَكْبَرْ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ كُلِّهَا أَسْئَلُكَ السَّلَامَةْ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَلَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Kurang lebi artinya : kalimah Subhanallah (Mahasuci Allah) akan memenuhi mizan (timbangan amal), menjadi ilmu yang tinggi, menjadi pusat ridlo, menjadi penghias Arsy (Singgasana Allah).  kalimah Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah) akan memenuhi mizan, menjadi ilmu yang tinggi, menjadi pusat ridlo, menjadi penghias Arsy. kalimah Allahu akbar (Allah Maha Besar) akan memenuhi mizan, menjadi ilmu yang tinggi, menjadi pusat ridlo, menjadi penghias Arsy. Tiada yang menyelamatkan dari murka Allah kecuali hanya Allah. Maha suci Allah pemberi syafa’at/pertolongan, sebanyak kalimat(tanda kekuasaan)-MU semuanya. Segala puji Bagi Allah pemberi syafa’at/pertolongan, sebanyak kalimat(tanda kekuasaan)-MU semuanya. Maha besar Engkau ya Allah pemberi syafa’at/pertolongan, sebanyak kalimat(tanda kekuasaan)-MU semuanya. Aku memohon keselamatan dengan rahmat-MU, wahai dzat yang paling berkasih sayang. Tiada daya dan kekuatan kecuali dari-MU Allah yang maha tinggi dan maha Agung. Shalawat dan Salam semoga senantiasa Engkau curahkan ke haribaan junjungan Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya semuanya. Segala puji bagi Engkau yaa Allah Tuhan semesta Alam.
yang belum bisa membaca tulisan arab seperti diatas, baca nie : “Subhaanallohu mil ul miizaana wa muntahal ilmi wa mablaghor ridho wa zinatal arsy, walhamdulillahi mil ul miizaana wa muntahal ilmi wa mablaghor ridho wa zinatal arsy, walloohu akbaru mil ul miizaana wa muntahal ilmi wa mablaghor ridho wa zinatal arsy, laa malja a wa laa manjaa minalloohi illaa ilaihi. Subhaanallohu ‘adadas syaf’i wal watri wa ‘adada kalimaatillahit taammaati kullihaa, walhamdulillahi ‘adadas syaf’i wal watri wa ‘adada kalimaatillahit taammaati kullihaa,walloohu akbaru ‘adadas syaf’i wal watri wa ‘adada kalimaatillahit taammaati kullihaa. As alukas salaamata bi rohmatika yaa arhamar roohimiin. Wa laa haula wa laa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adhiim. Wa shollalloohu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihii wa shohbihii ajma’iina. Walhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin. Amin.

Semoga bermanfaat.
Sumber :
2.  Syekh Abu Bakar bin As-sayyid Muhammad Syatho ad-dimyati al-mishri, Kitab I’anatut Tholibiin juz : 2, Bandung : Syarikah al-ma’arif, halaman 266 – 267

Masjid Al-Aqso Sebenarnya

Batu Tempat Duduk Nabi Muhammad SAW di Masjid Al-Aqso
Batu Tempat Duduk Nabi Muhammad SAW di Masjid Al-Aqso















ini foto dari teman saya sewaktu melawat AL_AQSA [ yg sebenarnya bukan bohongan atau hasil rekayasa] di Jerusalem, Subhanallah …… Foto ini bisa lolos karena tidak diketahui oleh pihak israel laknatulloh yg menjaga tempatnya dengan sangat ketat. Bukti kebesaran Allah SWT batu tempat duduk Nabi Muhammad SAW Isra Mi’raj sampai kini masih tetap melayang di udara. Pada saat Nabi Muhammad mau Mi’raj batu tsb ikut, tetapi Nabi SAW menghentakan kakinya pada batu tsb, maksudnya agar batu tsb tak usah ikut. Kisah Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW tentang batu gantung tsb yang berada dalam masjid Umar [Dome of the Rock] di Lingkungan Masjidil AQSHA di Yarusalem.
sampai sekarang mesjid dome of rock ditutup untuk umum, dan Yahudi membuat mesjid lain Al Sakhra tak jauh disebelahnya dengan kubah “emas” (yg sering terlihat di poster2 yg disebarkan ke seluruh dunia dimana2) dan disebut sebagai Al Aqsa, untuk mengelabui ummat islam dimana mesjid Al Aqsa yang sebenarnya, yang Nabi Muhammad SAW pernah sebutkan Al Aqsa sebagai “mesjid kubah biru”.
Saat ini mesjid Al Aqsa yg sebenarnya sudah diambil alih oleh israel , dan rencananya mau dihancurkan untuk diganti sebagai temapat ibadah mereka karena bersebelahan dengan tembok ratapan.
Subhanallahh….bagus untuk di baca…..
*Ali bin Abi Talib r.a berkata :
“Sewaktu Rasullullah S.A.W duduk bersama para sahabat Muhajirin dan Ansar, maka dengan tiba-tibadatanglah satu rombongan orang-orang Yahudi, lalu berkata : ‘ Ya Muhammad, kami hendak tanya kepada kamu kalimat-kalimat yang telah diberikan oleh Allah kepada Nabi Musa A.S.yang tidak diberikan kecuali kepada para Nabi utusan Allah atau malaikat muqarrab.’ Lalu Rasullullah S.A.W. bersabda :
” Silahkan bertanya.’ Berkata orang Yahudi : ‘ Silahkan terangkan kepada kami tentang 5 waktu yang diwajibkan oleh Allah ke atas umatmu.”
Sabda Rasullullah S.A.W. : ” Sholat Zuhur jika tergelincir matahari, maka bertasbihlah segala sesuatu kepada TuhanNya , Sholat Asar itu ialah saat ketika Nabi Adam A.S. memakan buah Khuldi , Sholat Maghrib itu adalah saat Allah menerima taubat Nabi Adam A.S. , maka setiap mukmin yang sholat Maghrib dengan ikhlas kemudian dia berdoa meminta sesuatu pada Allah maka pasti Allah akan mengkabulkan permintaannya .”
Sholat Isya’ itu ialah sholat yang dikerjakan oleh para Rasul-Rasul sebelumku , Sholat Subuh adalah sebelum terbit matahari , ini karena apabila matahari terbit , terbitnya di antara dua tanduk syaitan dan disitu sujudnya tiap orang kafir.
Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rasullullah S.A.W. maka mereka berkata : ‘ Memang benar apa yang kamu katakan itu Muhammad, katakanlah kepada kami apakah pahala yang akan di dapati oleh orang yang sholat.’
Rasullullah S.A.W bersabda : ” Jagalah waktu-waktu sholat terutama sholat yang pertengahan , Sholat Zuhur , pada saat itu nyalanya neraka Jahanam , orang mukmin yang mengerjakan sholat pada ketika itu akan diharamkan keatasnya uap api neraka Jahanam pada hari Kiamat.”
Sabda Rasullullah S.A.W. lagi : ” Manakala sholat Asar , adalah saat di mana Nabi Adam A.S. Memakan buah Khuldi. Orang mukmin yang mengerjakan sholat Asar akan diampunkan dosanya seperti bayi yang baru lahir.”
Setelah itu Rasullullah S.A.W. membaca ayat yang bermaksud : ” Jagalah waktu-waktu sholat terutama sekali sholat yang pertengahan , sholat Maghrib itu adalah saat di mana taubat Nabi Adam A.S. diterima. Seorang mukmin yang ikhlas mengerjakan sholat Maghrib kemudian meminta sesuatu dari Allah maka Allah akan perkenankan.
‘Sabda Rasullullah S.A.W. : ” Sholat Isya’ (atamah). Katakan kubur itu adalah sangat gelap dan begitu juga pada hari Kiamat, maka seorang mukmin yang berjalan dalam malam yang gelap untuk pergi menunaikan sholat Isya’ berjamaah , Allah S.W.T. haramkan dari terkena nyalanya api neraka dan diberinya cahaya untuk menyeberangi titian sirath.”
Sabda Rasullullah S.A.W. seterusnya : ” Sholat Subuh pula , seorang mukmin yang mengerjakan sholat Subuh selama 40 hari secara berjamaah , diberi oleh Allah S.W.T. dua kebebasan yaitu :
1. Dibebaskan dari api neraka.
2. Dibebaskan dari nifaq.
Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rasullullah S.A.W. maka mereka berkata : ‘ Memang benarlah apa yang kamu katakan itu wahai Muhammad (S.A.W). Kini katakan pula kepada kami semua kenapakah Allah S.W.T. mewajibkan puasa 30 hari ke atas umatmu ? ‘
Sabda Rasullullah S.A.W. : ” Ketika Nabi Adam memakan buah pohon yang dilarang , lalu makanan itu tersangkut dalam perut Nabi Adam A.S. selama 30 hari. Kemudian Allah S.W.T. mewajibkan ke atas keturunan Adam A.S. berlapar selama 30 hari. Sementara izin makan di waktu malam itu adalah sebagai kurnia Allah S.W.T. kepada makhlukNya.”
Kata orang Yahudi : ‘Wahai Muhammad, memang benarlah apa yang kamu katakan itu. Kini terangkan kepada kami ganjaran pahala yang diperolehi dari puasa itu ‘.
Sabda Rasullullah S.A.W. : ” Seorang hamba yang berpuasa dalam bulan Ramadhan dengan ikhlas kepada Allah S.W.T. dia akan diberi oleh Allah S.W.T. tujuh perkara :
1. Akan dicairkan daging haram yg tumbuh dari badannya ( daging yang tumbuh dengan makanan yang haram ) .
2. Rahmat Allah senantiasa dekat dengannya.
3. Diberi oleh Allah sebaik-baik amal.
4. Dijauhkan dari merasa lapar dan haus.
5. Diringankan baginya siksa kubur (siksa yang sangat mengerikan).
6. Diberikan cahaya oleh Allah S.W.T. pada hari Kiamat untuk menyeberang titian sirath.
7. Allah S.W.T. akan memberinya kemudian di syurga.
Kata orang Yahudi : ‘ Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Katakan kepada kami kelebihanmu antara semua para nabi-nabi ‘.
Sabda Rasullullah S.A.W. : ” Seorang nabi mengunakan doa mustajabnya untuk membinasakan umatnya, tetapi saya tetap menyimpankan doa saya ( untuk saya gunakan memberi syafaat pada umat saya di hari kiamat ) ‘.
Kata orang Yahudi : ‘Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad, kini kami mengakui dengan ucapan Asyhadu Alla illaha illallah, wa asyhadu anna Muhammada Rasulullah ( kami percaya bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan engkau utusan Allah ) ‘. ” Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu , dengan sedikit ketakutan , kelaparan , kekurangan harta , jiwa dan buah2an. Dan berilah berita gembira kepada orang2 yang sabar.” (Al-Baqarah : 155)
Disebutkan di dalam satu riwayat, bahawasanya apabila para makhluk dibangkitkan dari kubur, mereka semuanya berdiri tegak di kubur masing masing selama 44 tahun UMUR AKHIRAT dalam keadaan TIDAK MAKAN dan TIDAK MINUM, TIDAK DUDUK dan TIDAK BERCAKAP.
Bertanya orang kepada Rasulullah S.A.W. : “Bagaimana kita dapat mengenali ORANG-ORANG MUKMIN kelak di hari qiamat ? ” Maka jawabnya Rasulullah S.A.W., ” Umat dikenal karena WAJAH mereka putih disebabkan oleh WUDHU ” .
Bila qiamat datang maka malaikat datang ke kubur orang mukmin sambil membersihkan debu di badan mereka KECUALI pada tempat sujud. Bekas SUJUD tidak dihilangkan. Maka memanggillah dari zat yang memanggil.
Bukanlah debu itu dari debu kubur mereka, akan tetapi debu itu ialah debu KEIMANAN mereka. Oleh itu tinggallah debu itu sehingga mereka melalui titian Siratul Mustaqim dan memasuki alam syurga, sehingga setiap orang melihat para mukmin itu mengetahui bahwa mereka adalah pelayan Ku dan hamba-hambaKu.
Disebutkan oleh hadith Rasulullah saw bahwa sepuluh orang yang mayatnya TIDAK BUSUK dan TIDAK REPUT dan akan bangkit dalam tubuh asal diwaktu mati :
1. Para Nabi
2. Para Ahli Jihad
3. Para Alim Ulama
4. Para Syuhada
5. Para Penghafal Al Quran
6. Imam atau Pemimpin yang Adil
7. Tukang Azan
8. Wanita yang mati kelahiran/beranak
9. Orang mati dibunuh atau dianiaya
10. Orang yang mati di siang hari atau di malam Jumat jika mereka itu dari kalangan orang yang beriman.
Di dalam satu riwayat yang lain dari Jabir bin Abdullah r.a sabda Rasulullah S.A.W. : Apabila datang hari qiamat dan orang orang yang berada di dalam kubur dibangkitkan maka Allah SWT memberi wahyu kepada Malaikat Ridhwan :
Wahai Ridhwan, sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba Ku berpuasa (ahli puasa) dari kubur mereka di dalam keadaan letih dan dahaga. Maka ambillah dan berikan mereka segala makanan yang digoreng dan buah buahan syurga.
Maka Malaikat Ridhwan menyeru, wahai sekalian kawan-kawan dan semua anak-anak yang belum baligh, lalu mereka semua datang dengan membawa dulang dari nur dan berhimpun dekat Malaikat Ridhwan bersama dulang yang penuh dengan buahan dan minuman yang lezat dari syurga dengan sangat banyak melebihi daun-daun kayu di bumi.
Tolong sebarkan kisah ini kepada saudara Islam yang lain. Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah mati. ” Dan (ingatlah) Allah senantiasa mengetahui dengan mendalam akan apa jua yang kamu lakukan.” ( Surah Al-Baqarah : 237 )*
*Wassalam, *

Sejarah di Bulan Muharram

muharram adalah satu dari empat bulan-bulan yang dijuluki bulan haram. bulan-bulan itu antara lain: muharram, dzulhijjah, dzulqaidah, dan rajab. sejak zaman dahulu (bahkan jahiliyah), keempat bulan itu sudah ditetapkan ke’haram’annya. hal ini termaktub dalam alquran diantaranya pada ayat:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram.. [QS Al-Maidah (5) : 2]

menurut riwayat ternyata di bulan muharram terjadi kejadian-kejadian bersejarah yang berkaitan dengan kisah-kisah para nabi. kejadian-kejadian itu antara lain:
  1. taubat nabi adam diterima oleh Allah
  2. nabi idris diangkat ke langit
  3. bahtera nabi nuh berlabuh setelah peristiwa banjir
  4. nabi ibrahim dilahirkan, diangkat menjadi rasul, dan diselamatkan dari api
  5. nabi ya’qub dikembalikan penglihatannya
  6. nabi yusuf dikeluarkan dari penjara
  7. nabi musa diselamatkan dari kejaran fir’aun dengan melintasi laut merah yang terbelah
  8. nabi daud diterima taubatnya oleh Allah
  9. kembalinya anugrah kerajaan nabi sulaiman
  10. nabi ayyub diuji dengan penyakit, lalu disembuhkan
  11. nabi yunus keluar dari perut ikan
  12. nabi isa diselamatkan (di angkat) dari kejaran orang-orang yang ingin menyalibnya
ahli kitab seperti yahudi malah menjadikan tanggal 10 muharram sebagai hari besar dan mereka berpuasa sebagai peringatan kisah nabi musa. berkenaan dengan masalah syariat ini, umat islam disunnahkan berpuasa pada bulan muharram. puasa ini dikenal sebagai puasa tasu’a (9 muharram) dan puasa asyura (10 muharram).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan berpuasa. Para shahabat berkata: “Ya Rasulullah, sesungguhnya hari itu diagungkan oleh Yahudi.” Maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Di tahun depan insya Allah kita akan berpuasa pada tanggal 9.”, tetapi sebelum datang tahun depan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah wafat.” [HR Muslim, Abu Daud]
Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura, beliau menjawab: “Puasa itu bisa menghapuskan dosa2 kecil pada tahun kemarin.” [HR Muslim]

BEBERAPA PERISTIWA PENTING 10 MUHARRAM (KISAH PARA NABI).

Bismillahirrahmanirrahim,

10 Muharram adalah hari yang lebih dikenal dengan Hari Asyura’, yang mana kita ingat kembali betapa para Nabi mendapat kemenangan pada hari itu. Hari Asyura’ juga dianggap sebagai hari besar umat Islam, karena ada beberapa peristiwa penting yang terjadi pada saat itu.


Beberapa peristiwa penting , dimana para Nabi dan Rasul banyak mendapat anugerah dari Allah subhana wa Ta'ala yang Maha Suci, diantaranya :

1.    Setelah beratus-ratus tahun lamanya Nabi Adam as meminta ampunan dan bertobat kepada Allah SWT, maka pada hari yang bersejarah yaitu tanggal 10 Muharam Allah SWT telah menerima taubat Nabi Adam as. Inilah salah satu penghormatan kepada Nabi Adam as. Ratusan tahun bertobat.. Begitu lama sekali Nabiyullah Adam as melakukan tobat ini.

2.    Nabi Idris as memperoleh derajat yang luhur, dibawa ke langit disebabkan karena beliau bersifat belas kasihan kepada sesamanya.

3.    Nabi Musa as mendapat anugrah kitab Taurat ketika beliau berada di bukit Thursina (Sinai) dan Saat diselamatkannya beliau dari pasukan Fir'aun saat menyeberangi Laut Merah.

4.    Nabi Ibrahim as terhindar dari siksaan raja Namrud, karena di tuduh menghancurkan berhala dikuil tempat pemujaan Namrud, meskipun beliau sudah dilemparkan kedalam api unggun yang menyala-nyala

5.    Nabi Nuh as turun dari perahu penyelamat bersama umatnya yang beriman, terhindar dari air bah dan taufan yang dasyat.

6.    Nabi Yusuf as di bebaskan dari penjara mesir. Karena sebelumnya ia dituduh Zulaikha yang menuduh Nabi Yusuf as memperkosanya, padahal sebaliknya, bahwa wanita itu yang mengajak berbuat zina

7.    Kesembuhan Nabi Yakub dari kebutaan dan beliau dipertemukan kembali dengan putranya yakni Nabi Yusuf pada hari Asyura.

8.    Allah SWT menerima taubat Nabi Yunus as , dan menyelematkan beliau dari perut ikan nun (jenis ikan yang sangat besar).

9.    Pada tanggal 10 Muharam, Allah SWT telah mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman. Tanggal itu merupakan suatu penghormatan kepada beliau. Akhirnya sebagai bentuk rasa syukur, Nabi Sulaiman berpuasa dan beribadah kepada Allah SWT.

10. Nabi Daud as di sucikan dari dosa dan dibersihkan dari segala fitnah serta tuduhan. Di sebabkan beliau telah mengirimkan panglimanya hingga gugur, padahal sang panglima memiliki istri yang amat cantik.

11. Pada 10 Muharam ini juga, Allah mengangkat Nabi Isa as ke langit, di mana Allah telah menukarkan Nabi Isa as dengan Yahuza. Ini merupakan satu penghormatan kepada Nabi Isa as daripada kekejaman kaum Bani Israil.

12. Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya pada hari asyura’ mendapat anugrah dan kewaspadaan dalam menetapi hidayah Al-Qur’an (hijrahnya Rasulullah SAW).

Oleh karena pentingnya kejadian-kejadian tersebut, yakni pada hari Asyura’ para Nabi banyak memperoleh anugerah dari Allah subhana wa Ta'ala. Maka bagi umat Islam disunnahkan (diutamakan) untuk menjalankan ibadah puasa dan memperbanyak tafakur serta menambah amal ibadah lainnya.

Puasa Asyura menghapus dosa-dosa kecil yang telah diperbuat tahun lalu.

Pada hari Asyuro umat Islam disunnahkan untuk melakukan banyak kebaikan diataranya adalah memberikan santunan kepada Anak Yatim / Piatu


Keutamaan dan Kemuliaan bulan Muharram (3)


Lanjutan ARTIKEL Kedua
Oleh: Shalih Hasyim

Panduan Amalan Di Bulan Muharram
Sebentar lagi kita akan memasuki bulan pertama Hijriyah. Dari bulan inilah kaum Muslimin pertama terjadi perubahan secara fundamental. Mereka menyambut kehadirannya dengan antusiasme yang tinggi ditandai dengan memuliakannya diisi amal shalih.
Berikut adalah beberapa amalan sunnah di bulan Muharram.
Memperbanyak puasa selama bulan Muharram
Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ الله الْمُحَرَّمِ
“Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.”      (HR. Muslim),
Dari Ibn Abbas radliallahu ‘anhuma, beliau mengatakan :                                                
اَلْيَوْمَ يَوْمُ عَاشُوْرَاء وَهَذَا الشَّهْرُ - يَعْنِى شَهْرُ رَمَضَانَ - مَارَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ اللهُ عَلَى غَيْرِهِ اِلاَّ هَذَا.
“Saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memilih satu hari untuk puasa yang lebih beliau unggulkan dari pada yang lainnya kecuali puasa hari Asyura’, dan puasa bulan Ramadhan.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Puasa Asyura’ (puasa tanggal 10 Muharram)
Dari Abu Musa Al Asy’ari radliallahu ‘anhu, beliau mengatakan:
كَانَ يَوْمُ شُعَرَاءَ تُعِدُّهُ الْيَهُودُ عِيْدًا قَالَ النَبِيُّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمْ فَصُوْمُوْهُ أَنتُمْ.
Dulu hari Asyura’ dijadikan orang Yahudi sebagai hari raya. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Puasalah kalian.” (HR. Al Bukhari)
Dari Abu Qatadah Al Anshari radliallahu ‘anhu, beliau mengatakan :
سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ فَقَالَ: كَفَّارَةُ سَنَةً
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang puasa Asyura’, kemudian beliau menjawab: “Puasa Asyura menjadi penebus dosa setahun yang telah lewat.” (HR. Muslim dan Ahmad).
Dari Ibn Abbas radliallahu ‘anhuma, beliau mengatakan:
قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِيْنَةَ وَالْيَهُوْدُ تَصُوْمُ عَاشُوْرَاءَ فَقَالُوْا هَذَا يَوْمٌ ضَهَرَ فِيْهُ مُوْسَى عَلَى فِرعَوْنَ فَقَالَ النَّبِيِّ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأَصْحَانِهِ: أَنْتُمْ أَحَقُّ مُوْسَى مِنْهُمْ فَصُوْمُوْا.
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sampai di Madinah, sementara orang-orang Yahudi berpuasa Asyura’. Mereka mengatakan: Ini adalah hari di mana Musa menang melawan Fir’aun. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada para sahabat:  “Kalian lebih berhak terhadap Musa dari pada mereka (orang Yahudi), karena itu berpuasalah.” (HR. Al Bukhari).
Puasa Asyura’ merupakan kewajiban puasa pertama dalam Islam, sebelum Ramadlan. Dari Rubayyi’ binti Mu’awwidz radliallahu ‘anha, beliau mengatakan:
أَرْسَلَ النَّبِيُّ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَدَاة عَاشُوْرَاءَ اِلَى قُرَى الْأَ لْضَارِ مَنْ أَصْبَحَ مُفْطِرًا فَلْيُتِمَّ بَقِيَّةَ يَوْمِهِ وَمنْ أَصْبَحَ صَائِمًا فَلْيَصُمْ قَالَتْ فَكُنَّا نَصُوْمُهُ بَعْدَ وَنَصُوْمُ صِبْيَاتُنَا وَنَجْعَلُ لَهُم اللُّعْبَةَ مِنَ الْعِهْنِ فَأِذَا بَكَى أَحَدُهُمْ عَلَى الطَّعَامَ أَعْطَيْنَاهُ ذَلِكَ حَتَّى يَكُوْنَ عِنْدَ الْاِفْطَانِ
Suatu ketika, di pagi hari Asyura’, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus seseorang mendatangi salah satu kampung penduduk Madinah untuk menyampaikan pesan: “Siapa yang di pagi hari sudah makan maka hendaknya dia puasa sampai maghrib. Dan siapa yang sudah puasa, hendaknya dia lanjutkan puasanya.” Rubayyi’ mengatakan: Kemudian setelah itu kami puasa, dan kami mengajak anak-anak untuk berpuasa. Kami buatkan mereka mainan dari kain. Jika ada yang menangis meminta makanan, kami memberikan mainan itu. Begitu seterusnya sampai datang waktu berbuka.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Setelah Allah wajibkan puasa Ramadlan, puasa Asyura’ menjadi puasa sunnah. A’isyah radliallahu ‘anha mengatakan:
كَانَ يَوْمُ عَاشُوْرَاءَ تَصُوْمُهُ قُرَيْشٌ فِى الْجَهِلِيَّةِ فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِيْنَةَ صَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ فَلَمَّ فَرَضَ رَمَضَانَ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ.
“Dulu hari Asyura’ dijadikan sebagai hari berpuasa orang Quraisy di masa jahiliyah. Setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau melaksanakn puasa Asyura’ dan memerintahkan sahabat untuk berpuasa. Setelah Allah wajibkan puasa Ramadlan, beliau tinggalkan hari Asyura’. Siapa yang ingin puasa Asyura’ boleh puasa, siapa yang tidak ingin puasa Asyura’ boleh tidak puasa.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Puasa Tasu’a  (puasa tanggal 9 Muharram)
Dari Ibn Abbas radliallahu ‘anhuma, beliau menceritakan:
حِيْنَ صَامَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوْا: يَارَسُوْلَ الله أَنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُوْدُ وَنَّصَارَى فَقَالَ رَسُوْلُ اللهُ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ اِنْ شَاءَ اللهُ صُمنَا الْيَوْمو التَّاسِعَ قَالَ: فَلَمْ يَأَتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan puasa Asyura’ dan memerintahkan para sahabat untuk puasa. Kemudian ada sahabat yang berkata: Ya Rasulullah, sesungguhnya hari Asyura adalah hari yang diagungkan orang Yahudi dan nasrani. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tahun depan, kita akan berpuasa di tanggal sembilan.” Namun, belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamsudah diwafatkan.” (HR. Al Bukhari)
Tingkatan Puasa Asyura
Ibnul Qayim menjelaskan bahwa puasa terkait hari Asyura ada tiga tingkatan:
1.       Tingkatan paling sempurna, puasa tiga hari. Sehari sebelum Asyura, hari Asyura, dan sehari setelahnya.
2.       Tingkatan kedua, puasa tanggal 9 dan tanggal 10 Muharram. Ini berdasarkan banyak hadits.
3.      Tingkatan ketiga, puasa tanggal 10 saja. (Zadul Ma’ad, 2/72).*
Penulis adalah kolumnis hidayatullah.com, tinggal di Kudus, Jawa Tengah